bg-mask-group
Article

Author

Nabilla Ramadila

Posted Date

Sep 22, 2022

Article
Milenial susah untuk punya rumah sendiri?

Milenial susah untuk punya rumah sendiri?

Memiliki rumah sendiri nampaknya menjadi pencapaian yang didambakan oleh semua orang, terutama kaum milenial yang kini berada dalam usia produktif. Kepemilikan rumah tinggal di usia yang terbilang muda, seringkali dijadikan sebagai ukuran kesuksesan. Namun faktanya 3 dari 5 milenial belum memiliki properti berupa rumah tinggal.

Lucunya, banyak yang beranggapan mereka yang tinggal di Ibu kota dan sekitarnya akan lebih sukses sehingga dapat lebih mudah memiliki rumah sendiri. Nyatanya kepemilikan tempat tinggal milenial ibu kota 18% lebih rendah dibandingkan kota lainnya di pulau Jawa dan Bali.

KPR menjadi pilihan utama milenial untuk membeli properti rumah

tSurvey melakukan studi yang terhadap 390 responden berumur 26 sampai 40 tahun untuk menilik lagi level kepemilikan property tempat tinggal di generasi Milenial. Hasilnya mengungkapkan bahwa mayoritas responden belum memiliki rumah tinggal. Namun, di kelompok usia lebih matang, yaitu usia 35-40 tahun memiliki persentase kepemilikan rumah yang lebih besar (44%), dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, yaitu 31-35 tahun (40%) dan 26-30 tahun (38%).

Semakin tingginya harga properti, bisa jadi salah satu penyebab sulitnya memiliki properti rumah tinggal bagi kaum milenial. Namun, hal ini tidak serta-merta menghalangi keinginan milenial untuk segera memiliki rumah. KPR (Kredit Pemilikan Rumah) menjadi salah satu alternatif yang membantu mempermudah pembelian properti tempat tinggal dalam waktu dekat. Berdasarkan survey, 57% dari milenial yang belum memiliki rumah tinggal telah memiliki rencana pembelian rumah dalam waktu dekat, yaitu dalam kurun waktu 2 tahun kedepan. Mayoritas dari mereka memilih untuk menggunakan KPR syariah (45%), KPR konvensional (35%) dan sebagian kecil memilih melakukan pembelian secara tunai (20%).

Milenial lebih memilih menggunakan tabungan untuk membeli rumah

Hasil survei yang dilakukan oleh tSurvey ini menyatakan bahwa instrumen investasi terbanyak yang dipilih oleh milenial untuk membeli rumah adalah tabungan (78% untuk KPR konvensional dan 89% untuk KPR syariah). Instrumen lainnya yang juga banyak digunakan untuk pembelian rumah adalah logam mulia, deposito, reksadana, saham, crypto dan obligasi.

Menariknya, meskipun keinginan milenial dalam memiliki rumah dalam waktu dekat sangatlah tinggi, mereka belum mempersiapkan investasi yang matang. Berdasarkan data tSurvey, 7 dari 10 milenial baru memulai investasi dalam bentuk rekening tabungan khusus untuk pembelian rumah selama kurang dari dua tahun. Apakah gaya hidup yang terlalu tinggi dan harga kebutuhan sehari-hari yang semakin naik menyebabkan sulitnya milenial berinvestasi untuk pembelian rumah? Atau memang harga properti yang terus meroket menjadi alasan utama sulitnya milenial memiliki rumah sendiri?

Klik disini untuk mengunduh hasil studi lengkapnya tentang kepemilikan properti tempat tinggal di Indonesia bagi generasi Milenial untuk mengetahui lebih dalam tentang rencana pembelian properti, preferensi responden terhadap pembiayaan melalui KPR, serta berbagai data menarik lainnya.

Klik tombol subscribe agar tidak ketinggalan artikel menarik hasil studi dari tSurvey.id yang lainnya. Kunjungi pula tSurvey.id untuk mendapatkan solusi bagi kebutuhan riset Anda.

Author

Nabilla Ramadila

Posted Date

Sep 22, 2022

Disney+ Hotstar jadi Penyedia Layanan Streaming OTT Paling Diminati di Indonesia

Disney+ Hotstar jadi Penyedia Layanan Streaming OTT Paling Diminati di Indonesia

Apakah kamu masih sering menonton acara di stasiun televisi? Jika jawabanmu jarang atau tidak pernah, mungkin kamu adalah salah satu pengguna layanan streaming OTT berbayar. Layanan Over The Top (OTT) berbayar adalah layanan media streaming yang menayangkan konten di internet yang menerapkan sistem biaya berlangganan kepada penggunanya. Beragam konten video dapat dinikmati dari layanan streaming ini, mulai dari serial TV, film berlisensi hingga program orisinil. Beberapa penyedia layanan streaming OTT yang hadir di Indonesia adalah Netflix, Disney+, Vidio, Mola TV, Apple TV dan banyak lagi. Namun, seperti apa layanan OTT di Indonesia dan bagaimana perilaku pengguna layanan ini? tSurvey telah melakukan sebuah studi kepada 600 responden dengan rata-rata usia dibawah 35 tahun dan SES upper to middle class untuk mencari tau tentang perilaku pengguna layanan streaming OTT di Indonesia.

Read More
Article
Memahami Perubahan Perilaku Konsumen Indonesia di Bulan Ramadan

Memahami Perubahan Perilaku Konsumen Indonesia di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan selalu disambut antusias oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak aktivitas dan rutinitas baru yang hanya dilakukan di bulan Ramadan, seperti berpuasa, ngabuburit, buka bersama, mudik, hingga menyiapkan perayaan hari raya Idul Fitri. Hal itu mendorong adanya pergeseran perilaku sehari-hari masyarakat, seperti pada rutinitas kerja, kebiasaan olahraga, pola konsumsi, hingga kebiasaan berbelanja. Adanya perubahan perilaku konsumen ini tentunya harus dipahami oleh para pelaku bisnis agar bisa merencanakan strategi bisnisnya dengan efektif dan efisien. tSurvey.id telah melakukan studi kepada 2.555 responden dengan sebaran rata-rata konsumen di bawah 45 tahun dengan SES upper to lower class tersebar di 27 propinsi dan 137 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen selama bulan Ramadan. Berikut ini adalah ulasannya!

Read More
Article
Koplo, Musik Patah Hati Para Gen Z

Koplo, Musik Patah Hati Para Gen Z

Siapa yang tidak tahu musik koplo? Kini, musik yang masuk dalam sub aliran musik dangdut dengan menonjolkan instrumen gendang ini semakin diminati oleh berbagai kalangan termasuk Generasi Z. Banyaknya konten di media sosial yang menonjolkan lagu-lagu koplo, membuat jenis musik ini semakin dikenal oleh kalangan anak muda. tSurvey melakukan sebuah survei kilat mengenai ketertarikan Gen Z terhadap musik koplo. Berdasarkan hasil survei yang melibatkan 174 responden ini, ternyata lebih dari setengah responden Gen Z memiliki ketertarikan terhadap musik koplo. Dari data yang didapat oleh tSurvey, diketahui bahwa 62% mengikuti tren musik koplo saat ini.

Read More
Article
Brand Ambassador Korea vs Lokal, manakah yang lebih berpengaruh?

Brand Ambassador Korea vs Lokal, manakah yang lebih berpengaruh?

Berbagai hal bernuansa Korea Selatan kini semakin mudah ditemukan. Mulai dari Korean Pop, Korean drama hingga Korean food semakin dikenal dan dicintai oleh warga lokal Indonesia. Tersebarnya budaya Korea Selatan atau yang disebut Korean Wave ini membuat artis asal Korea Selatan juga semakin mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Berbagai nama penyanyi, aktor atau aktris asal negeri ginseng semakin dikenal sampai memiliki fanbase-nya sendiri di Indonesia. Hal ini membuat berbagai merek internasional hingga lokal berlomba-lomba menjadikan nama-nama besar asal Korea Selatan sebagai brand ambassador untuk mempromosikan merek mereka.

Read More
Article